Batik Indonesia Mampu Kalahkan China

Batik Indonesia Mampu Kalahkan China - Orang Indonesia yang tidak kenal batik dan tidak pernah mengenakan batik mungkin boleh dibilang Nasionalismenya kurang.  Mengapa tidak, disaat batik sudah diakui Dunia melalui UNESCO dan secara Nasional & Dunia diperingati setiap tanggal 2 Oktober, masih saja ada yang tidak mengenakan dan tidak bangga dengan batik,....sungguh terlalu!!!!!!

Namun, dibalik kesuksesan batik yang mendunia, masih banyak produk yang tidak mampu bersaing dipasaran, salah satu contoh adalah mainan. Hampir tidak ada mainan yang diberi label "Made In Indonesia". 

Beberapa hari yang lalu ketika hendak membeli mainan untuk anak saya di sebuah pusat perbelanjaan, deretan mainan yang dijual ditempat tersebut merupakan produk”Made In China”. Hati kecil saya berkata, “apakah tidak ada mainan buatan Indonesia?” “apa tidak ada orang indonesia yang bisa bikin mainan?”. Rasa penasaran saya akhirnya terjawab sudah, bahwa mainan yang mengisi pasar di Indonesia ternyata dikuasai oleh produk China.

Hampir semua jenis mainan yang dijual di pasar merupakan produksi China, bahkan untuk mainan yang berbahan plastik sekalipun. Rasanya sungguh menyayat hati ketika melihat pasar mainan di Indonesia diserbu oleh produk dari negara luar. Tidak bisa dipungkiri bahwa perjanjian perdagangan bebas menyisakan pro dan kontra di kalangan pelaku usaha dalam negeri.

Disatu sisi, produk buatan luar negeri seperti China bebas berkeliaran menghajar dan menginjak-injak barang produksi dalam negeri. Sementara disisi lain, produk Dalam Negeri juga dengan leluasa untuk memasuki pasar luar negeri. Yang lebih hebat sekaligus membanggakan lagi batik Indonesia mampu bersaing di kancah internasional dan mampu kalahkan china. 

Beberapa hal yang diuraikan diatas yang menginspirasi saya untuk sedikit mengulik lebih jauh Dasyatnya Produk Dalam Negeri yang Mampu Kalahkan China. Dilansir dari media online merdeka.com, bahwa ada 5 Produk Indonesia yang Mampu Kalahkan China, begitu judul berita tersebut. Apa sajakah produk tersebut, yuk kita simak selengkapnya penelusuran berikut ini:

Kain Batik Dari Yogyakarta, Source: Wikipedia Bahas Indonesia

#1. Batik 

Penerapan perjanjian perdagangan bebas masih menyisakan pro-kontra di kalangan pelaku usaha dalam negeri. Kekhawatirannya mengarah pada persaingan produk dengan negara lain. Salah satu yang diandalkan Indonesia adalah batik, sebagai produk khas Indonesia yang sudah diakui oleh UNESCO.

Di tengah pasar bebas, produk batik Indonesia bakal bersaing dengan produk batik dari negara tirai bambu yang juga mulai membanjiri pasaran.

Perajin batik terus mencoba mengantisipasi segala tantangan dan bertahan dari gempuran produk China yang kini terus membanjiri pasaran. Para perajin berusaha memproduksi batik dengan corak dan motif yang tidak bisa ditiru oleh China. Hasilnya, perajin mampu bertahan serta bersaing dengan produk batik China.

#2. Herbal

Indonesia termasuk salah satu negara yang masih mempercayai pengobatan tradisional untuk pelbagai penyakit. Di dalam negeri, banyak ditemukan obat herbal dari tumbuh-tumbuhan. Namun, obat tradisional ini kalah pamor akibat gempuran produk herbal dari China yang juga terkenal akan khasiat dan keampuhannya.

Indonesia tercatat sebagai negara yang memiliki potensi kekayaan herbal terbesar nomor 2 setelah Brazil. China ada di peringkat ketiga negara dengan potensi herbalnya.

#3. Bulu Mata Palsu

Orang asing ternyata lebih menyukai bulu mata palsu buatan Indonesia ketimbang China. Soalnya, bulu mata palsu Indonesia dibuat dengan tidak menggunakan mesin, sehingga menyerupai aslinya.

Bulu mata palsu Indonesia banyak diminati oleh negara yang masyarakatnya gandrung akan fashion. Diantaranya, seperti Korea, Jepang, China, Malaysia dan Thailand. "Negara itu yang permintaannya terbesar."

Kenapa hanya 3 produk yang ditampilkan, bukannya judul berita tersebut 5 produk? Tepat sekali, 3 produk inilah yang masih mampu bertahan, 2 sisanya lagi yaitu Otomotif dan Akuakultur kini telah berhasil direbut oleh China. Produk mainan Indonesia boleh kalah dari China, akan tetapi Batik tetap di hati. 

Sekian penelusuran singkat dari admin, semoga memberikan Inspirasi untuk terus berkarya dan teruslah kreatif dalam bersaing di pasar global karena paluang besar sedang menanti kita.

Sumber Merdeka.Com