Strategi Marketing, Perang Urat Saraf dan Kreativitas

Strategi Marketing, Perang Urat Saraf danKreativitas - Strategi marketing yang jitu merupakan kekuatan sebuah perusahaan, karena hal inilah yang mendorong perkembangan. Anda bisa membayangkan bukan jika akhir-akhir ini samsung di bikin panik oleh pendatang baru smartphone yaitu xiaomi.

Bagaimana hal ini hingga membuat manajemen samsung panik, nah topik ini yang akan kita kupas tuntas sambil menikmati segelas minuman hangat di pagi yang dingin ini.

Sebaik apapun rencana yang dimiliki dalam sebuah perusahaan, yang terpenting adalah bagaimana cara melaksanakan rencana bisnis tersebut agar berhasil. Jika hanya sebatas rencana pasti nggak akan berhasil.

Mengutip tulisan naskah Pak Dahlan Iskan, pada Pontianakpost edisi Senin, 16 Maret 2015. Dalam tulisannya tersebut diuraikan secara mendalam tentang persaingan antara 3 besar peringkat produsen smartphone pada tahun 2014 lalu yaitu Samsung (Korea), Apple (AS), Xiaomi (Tiongkok).

Saya benar-benar terhenyak kaget sekaligus bangga bahwa pendatang baru justru diperhitungkan. Dalam artikel sebelumnya saya menulis Belajar Strategi Marketing Dari Strategi Perang Sun Zhu, bahwa dalam marketing sebenarnya terjadi peperangan yaitu perang urat saraf dan adu taktik. 

Yang bikin menarik adalah bahwa xiaomi yang merupakan pendatang baru di jagad smartphone justru nangkring di peringkat 3 besar dunia produsen smartphone, berhasil melewati LG dan Huawei. Hal inilah yang membuat Pihak Samsung Panik, sehingga menteri perindustrian Korea meninjau pabrik pembuatan smartphone xiaomi di tiongkok untuk mengadakan studi banding.


Yang bikin menggetarkan adalah spesipikasi smartphone xiaomi di buat menyerupai Apple dengan fitur dan kecangghan yang hampir sama namun harganya separ lebih murah dibandingkan Apple. Nah inilah yang saya katakan perang urat saraf dalam judul naskah ini.

Kenapa perang urat saraf? Karena ini merupakan perang taktik, strategi dan kreativitas dari para produsen dan marketing smartphone. Untuk mendapatkan hati dari para pecinta smartphone tentu dimanjakan dengan fitur yang lengkap, kecanggihan, kemudahan dan yang paling penting adalah harganya terjangkau.

Sisi lain dari persaingan ini adalah sentimen positif suatu kultur, yaitu kecintaan produk lokal. Siapa sih yang tidak mengenal Tiongkok (China), sebuah negara besar yang memiliki sumber daya manusia yang kompeten hampir dalam berbagai bidang terutama bidang marketing. Boleh dibilang suhunya marketing, dan memang kenyataannya seperti itu. Di Indonesia saja, hampir semua sektor dikuasai oleh Tiongkok (China) baik dari sisi jumlah barang maupun bidang marketingnya.

Sekali lagi saya ingin menegaskan bahwa strategi marketing merupakan perang urat saraf dan perang kreativitas. Hal ini semakin menegaskan bahwa siapa yang paling hebat dalam urusan marketing dan kreativ dari sisi strateginya pasti dapat memenangkan persaingan meskipun pendatang baru seperti xiaomi tadi.
Hal inilah yang semestinya mendorong kita sebagai bangsa yang besar dan memiliki banyak sumber daya manusia yang mumpuni untuk menunjukan bahwa kita juga mampu untuk bersaing dengan negara sekelas Korea dan Tiongkok dari segi marketing.

Saya rasa banyak kok ahli marketing di Indonesia, yang mampu menggebrak pasar atau setidaknya mampu menguasai negara sendiri dibidang marketing. Tentunya dukungan pemerintah juga mesti sejalan, yaitu dengan membuat regulasi yang berpihak pada produk dalam negeri.

Beberapa tahun yang lalu kita tentu masih ingat kejayaan Nokia, namun waktu itu runtuh dengan hadirnya Blackberry. Blackberry pun tidak bertahan lama bahkan seumur jagung karena digilas oleh Apple. Kondisi Apple yang dulunya jaya kembali di gilas oleh Samsung, akankah xiaomi yang berasal dari Tiongkok akan menggilas samsung tahun 2015? Kita tunggu saja!!

Hal ini hendak menegaskan kepada kita semua bahwa dunia ini sangat dinamis, tidak ada yang abadi dan mampu bertahan sepanjang masa menjadi pemimpin pasar. Keadaan inilah yang hendaknya memacu kita untuk terus berusaha lebih giat lagi baik dari segi strategi maupun krativitas supaya kita memiliki daya saing pasar yang tinggi.

Nah sobat blogger, sekian dulu sharing kali ini semoga bermanfaat dan memberikan pencerahan bagi kita semua.

Salam!



Sumber Inspirasi: PontianakPost edisi 16 maret 2015.

0 Response to "Strategi Marketing, Perang Urat Saraf dan Kreativitas"

Posting Komentar

Entri Populer